Aksi Copet Warnai Pelantikan Jokowi

Jurnalrealitas.com, Jakarta- Pelantikan Gubernur terpilih DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di gedung DPRD DKI Jakarta Senin (15/10) pagi dijaga sangat ketat oleh personel gabungan dari Anggota Polda Metro Jaya, Mabes Polri, Polsek, Polres, Brimob, Satpol PP DKI, dan TNI AL.

Menurut Wakapolres Jakarta Pusat AKBP Hendro Pandowo, pasukan pengamanan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang disiagakan berjumlah 2.195 personel yang dibagi menjadi tiga ring utama.
Ring pertama di halaman gedung DPRD DKI dan Balaikota DKI, ring kedua di luar ruangan rapat paripurna dan dalam gedung DPRD DKI, dan ring ketiga di dalam ruang rapat paripurna DPRD DKI.

Untuk menyaksikan acara pelantikan tersebut secara langsung, ribuan orang yakni tamu undangan yang hadir sebanyak dua ribu orang dan lima ribu orang pendukung Jokowi-Basuki membanjiri gedung DPRD dan Balai Kota hingga meluap disepanjang Jl. Kebon sirih, Jakarta pusat.

Tak hanya dibanjiri oleh para pendukungnya, para pencopet pun turut berkeliaran dalam acara pelantikan tersebu. Penjagaan sangat ketat tak mempengaruhi para pencopet untuk melakukan aksi jahatnya. Tak pandang bulu, wartawan, tamu undangan, dan anggota dewan turut menjadi korban pencopetan.

Seperti yang dialami seorang tamu undangan yang ingin memasuki gedung DPRD bersama-sama dengan wartawan JURNALCOM. Saat ingin memasuki gedung DPRD dari pintu depan dari Jl. Kebun Siri, tiba-tiba tamu undangan ini dalam sekejap kehilangan telepon gemggamnya yang ditaronya ditali pinggangnya.
Ia mengaku telepon genggamnya hilang sembari berteriak “awas copet, HP saya hilang,. Coba Telp dulu HP saya pasti masih bunyi itu, teriaknya.

Hal sama juga dialami seorang juru kamera Metro TV yang mengaku kehilangan telepon genggamnya saat meliput suasana di luar gedung DPRD DKI Jakarta. Dan kasus pencopetan itupun langsung dilaporkan kepada petugas pengamanan dalam atau pamdal DPRD DKI Jakarta.

Tak jauh berbeda reporter dan juru kamera Trans TV juga turut menjadi korban copet. Mereka kehilangan ponsel saat menunggu di luar ruang sidang paripurna DKI. Ponsel yang disimpan dalam tas itu raib dengan kondisi tas terbuka ritsletingnya.

Aksi copet juga hampir saja dialami oleh wartawan jurnalrealitas.com, saat mengikuti Jokowi-Ahok menuju Balai Kota yang diikuti oleh ratusan pendukung yang berdesak-desakan usai pelantikan dari gedung DPRD. Namun beruntung dompet wartawan tak sempat diambil copet karena terlebih dulu diketahui wartawan.

Pencopet juga melakukan aksinya kepada seorang anggota DPRD DKI Komisi E Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Dwi Rio Sambodo, juga kehilangan ponselnya. “Hilang tadi pas berbaur saat Pak Jokowi-Ahok orasi di panggung rakyat,” kata Dwi Rio.

Tak hanya pencopet saja berkeliaran, maling motor juga ikut melakukan aksinya. Tak ayal Honda Vario warna oranye milik Alvin (23) seorang wartawan media online, yang diparkir di depan Gedung Lemhanas di Jalan Kebon Sirih, hilang dibawa pencuri. Motor bernomor polisi B 3662 TPT itu digondol maling saat Alvin meliput pelantikan Jokowi-Basuki di gedung DPRD DKI.

Terkait dengan aksi copet ini, Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI Mangara Pardede meminta kerja sama para tamu undangan, pendukung Jokowi dan wartawan agar meningkatkan kewaspadaan, sehingga tidak menjadi korban kejahatan seperti aksi copet, mengingat banyaknya orang yang datang ke gedung DPRD ini,” ujarnya. (tim)