Alasan Efesinsi BBM, mobil dinas kelurahan pondok kopi disulap jadi mobil pribadi.
mobil dinas kelurahan pondok kopi disulap jadi mobil pribadi.

Foto: Mobil dinas kelurahan yang dirubah menjadi plat hitam (Doc. jurnalrealitas.com)

JURNALREALITAS.COM, JAKARTA – Satu unit mobil operasional kelurahan pondok kopi, kecamatan Duren sawit, Jakarta timur disulap menjadi sebuah mobil pribadi. Plat seri mobil dinas tersebut dirubah menjadi plat hitam (B 2996 PQ), dan nama kelurahan yang tertempel dipintu depan kanan-kiri mobil tersebut ditutup dengan stiker berwarna hitam.

Tak jelas maksud dan tujuan disulapnya mobil dinas tersebut menjadi mobil pribadi. Senin 18/2/2013 Jurnalrealitas.com sempat meminta konfirmasi atas hal tersebut kepada lurah pondok kopi Drs. P Ritonga.

“Itu hanya untuk efesiensi saja, dan lagian mobil itu lebih banyak dipakai oleh petugas kelurahan saja, karena kebetulan saya ada rejeki sehingga saya lebih sering memakai kendaraan sendiri. Dan mobil itu pun jarang dipakai, bahkan kalau saya pun ada rapat diluar kantor, saya lebih sering pake sepeda motor,” kilah lurah P Ritonga.

Tak jelas efesiensi seperti apa yang dimaksud, karena sang lurah tak bersedia menjelaskan lebih rinci. Namun lurah Ritonga berjanji akan mencopot stiker dan mengganti plat hitam tersebut menjadi merah atau tampil sebagaimana peruntukannya.

Tanggapan konyol terlontar dari seorang anggota satpol pp, saat jurnalrealitas.com mengambil foto. Oknum anggota satpol pp tersebut mengatakan tujuan dari dirubahnya mobil tersebut untuk mengakali bensinnya yang mahal.

Lain lagi pengakuan dari petugas satpol PP kelurahan lainnya juga mencoba menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk menghindari aksi demo yang menurut pengakuannya baru terjadi. “ini untuk menghindari aksi demo kemarin, ntar kalo rusak siapa yang tanggung jawab” ujar petugas kelurahan yang tak diketahui namanya.

Kembali pada hari Rabu, 20/2/2013 Jurnalrealitas.com mengunjungi kelurahan pondok kopi, namun tampak mobil dinas yang disulap menjadi mobil pribadi tersebut tetap tak berubah, tetap ditutupi stiker dan platnya masih hitam.

Saat dikonfirmasi kembali, tak satu pun pejabat kelurahan dapat dimintai keterangannya atas kejadian tersebut, karena sedang tak berada ditempat. Sampai berita ini diturunkan, mobil tersebut masih seperti layaknya mobil pribadi. (MB)