Berkelahi, Oknum Wartawan dan PNS saling Lapor Polisi
Ket gambar: DS wartawan yang nyawanya terancam

JURNALREALITAS.COM, SIMALUNGUN – Tugas seorang Jurnalis/Wartawan tidak mengenal Waktu untuk mengejar berita. Begitupun dengan DS sebagai seorang Wartawan di Harian Matahari terbitan Medan, yang pada hari Jumat, ( 23/9) meliput ke Daerah Tanah Jawa Kabupaten Simalungun tepatnya ke Mapolsek Tanah Jawa.

Hampir seharian DS disana melakukan peliputan karena saat

Ket gambar: DS wartawan yang nyawanya terancam
Ket gambar: DS wartawan yang nyawanya terancam

itu ada sebuah kasus yang sedang diliputnya, lalu pada sore harinya sekitar pukul 18.00 Wib DS pulang ke rumahnya dibilangan Perumnas batu enam kecamatan siantar kabupaten simalungun, dalam perjalanan pulang itu lah, di daerah batu empat tepat didepan Kantor Pengadilan Negeri terjadi kemacetan lalu lintas yang cukup padat disebabkan adanya pembatas jalan yang cukup tinggi ditambah dengan situasi lalu lintas yang padat saat itu. Karena macet, DS melakukan pengereman mendadak pada Kenderaan roda duanya dengan nopol BK 4066 BU, dan tepat dari arah belakangnya datang seseorang pengendara roda dua lainnya dan menempel serta menabrak kendaraan DS dengan pelan yang membuatnya terkejut, dan setelah melihat kearah belakang ternyata seseorang bermarga Sirait yg tak lain adalah tetangga DS sendiri.

Melihat situasi ini DS coba menegur kemudian mengabaikan Sirait karena alasan tidak sengaja. Kemudiaan DS melanjutkan perjalanannya dengan melalui satu unit mobil Truck yang sebelumnya sudah berhenti didepannya. Tak disangka, rupanya Sirait yang adalah oknum pegawai Honor di Dinas Perhubungan Simalungun ini telah mengikutinya sambil melalui kendaraan DS sembari menendang kenderaan DS yang mengenai bagian paha DS, kemudian kendaraan DS oleng kearah kiri dan hampir terjungkal keseberang jalan. Melihat situasi yg tidak bersahabat itu DS mengejarnya namun Sirait tancap gas serta berbelok ke jalan Bona Bona samping Kantor Camat Siantar, akhirnya DS tidak dapat mengejarnya.
Kendaraan Sirait melaju dengan kencang membuat DS mengurungkan niat untuk mengejarnya.

Sesampainya dirumah, DS berniat menunggu sirait agar disana diselesaikan. Saat ditunggu beberapa lama didepan rumah DS ternyata sirait tidak kunjung datang, bosan menunggu terlalu lama DS akhirnya berpindah tempat ke simpang rumahnya berjarak kurang lebih 30 meter dari rumah DS simpang Jalan nangka 3. Tak disangka, tiba-tiba Sirait muncul dan beriringan dua sepeda motor dengan istrinya, lalu disambut DS dengan berniat menanyakan kenapa tadi menabrak dan menendangnya, rupanya rencana untuk bertanya gagal karena sirait malah menantangnya dengan nada membentak.

Lalu mereka berdua bersitegang dan terjadi perkelahian satu lawan satu antara DS dan sirait. Namun perkelahian tidak berlangsung lama karena banyak orang yang melerai . DS yang merasa tidak tahu apa- apa dan malah diajak duel langsung mendatangi Puskesmas untuk melakukan Visum kemudian melanjutkannya kepihak kepolisian. Tak disangka Sirait ternyata sudah lebih dulu dikantor polisi yang malah melaporkan DS penganiayaan, dan akhirnya keduanya sama sama melakukan pelaporan. (M.Baringin P. S)