JURNALREALITAS.COM, PEMATANG SIANTAR – BPMN (Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori) Simalungun kembali mendapat sorotan, terkait kinerja mereka dalam hal pengawasan.
Sorotan datang dari Rudy Saragih, salah seorang Pemerhati Kinerja Pemerintahan khususnya pemerintahan desa/nagori di Simalungun yang juga salah seorang wakil ketua di sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM LIPAN).
Seperti dituturkan Rudy baru-baru ini di Café Mitra jalan Merdeka, Pematangsiantar, Kamis (3/11/2016). Dirinya mengungkapkan rasa keprihatinan serta kekecewaanya saat mendapati salah satu kantor Pangulu dalam keadaan kosong. Dia tidak mendapati seorangpun didalamnya. Kantor yang dimaksud Rudy adalah kantor Pangulu Raya Usang, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.
Keadaan kantor yang kosong tersebut didapatinya dalam waktu dua kali berturut turut. Tepatnya pada hari Senin (31/10/2016) sekitar pukul 14.00 wib dan hari Selasa (1/11/2016) sekitar pukul 10.00 wib. Padahal jam tersebut masih hitungan jam kerja atau jam pelayanan terhadap masyarakat.
Saat itu dirinya bermaksud hendak konfirmasi kepada pangulu terkait penggunaan dan pengelolaan dana desa tahun 2016. Namun yang didapati adalah ruang kosong tanpa siapa-siapa. “Kalau begini, bagaimana pelayanan yang diberikan oleh mereka kepada masyarakat?? Masih jam kerja tapi kantor sudah kosong”,ujar Rudi.
Hal ini menjadi tanda tanya besar. Dan dengan tidak adanya orang di kantor nagori tersebut patut diduga adanya indikasi kecurangan dan penyelewengan dana desa. Sebab dengan situasi kantor yang kosong melompong kinerja mereka dipertanyakan. Dan karena tak satupun individu yang terkait dalam tata kelola dana desa baik pangulu selaku KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) dana desa, Sekretaris desa selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan ketua tim TPK dari dana desa tersebut juga tidak berada di tempat.
Rudi berharap agar Camat dan BPMN Simalungun untuk segera menegur Pangulu yang bersangkutan demi terciptanya pelayanan yang baik kepada masyarakat. Sebab jika hal tersebut terus berlangsung itu artinya Kinerja BPMN patut dipertanyakan. (M. Baringin.P.S)
