Kebakaran Hanguskan Pasar Dwi Kora Pematangsiantar
Kebakaran Hanguskan Pasar Dwi Kora Pematangsiantar

JURNALREALITAS.COM, PEMATANG SIANTAR – Sabtu dini hari (21/06/14)kebakaran hebat melanda pasar tradisional Dwi Kora, Parluasan Pematangsiantar, Sumatera utara. Akibat kebakaran ini, diperkirakan sebanyak 300 an kios/los hangus terbakar. Dari informasi yang diperoleh dilokasi, penyebab kebakaran berawal dari sebuah kios yang menjual peralatan tikar yang diduga mengalami korsleting listrik, namun dilain pihka ada juga yang menyebutkan bahwa kios sengaja dibakar oleh oknum yang tidak bertangggung jawab. Terkait informasi dari kebenaran adanya pihak yang sengaja membakar kios tersebut kabarnya masih simpang siur, karena hingga berita ini dimuat penyebab kebakaran masih diselidiki oleh kepolisian setempat.

Sejumlah mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemko Pematangsiantar yang bekerjasama dengan mobil pemadam kebakaran milik PT. STTC yang turun kelapangan sempat kesulitan untuk mencapai lokasi. Hal itu disebabkan karena letak kios – kios yang terbakar berada tepat di tengah-tengah kios – kios dan ruko-ruko yang padat. Lokasi kios berada di tengah-tengah antara Jln. Patuan Anggi (di sisi timur) danJln. Patuan Nagari (di sisi utara). Lokasi pasar yang terbakar tepatnya di Los Inpres yang lebih dikenal dengan pasar balerong/Blok IV.

Api baru dapat dijinakkan sekitar 2 jam kemudian. Lamanya pemadaman api  dikarenakan hampir 90% adalah barang-barang mudah terbakar, seperti baju, sepatu, tikar bahkan ada beberapa kios yang menjual bahan yang sangat mudah terbakar seperti gas dan minyak tanah. Karena pasar Dwi kora adalah pasar tradisional yang menjual berbagai macam keperluan rumah tangga.

“Aduh habis sudah kios dan semua barang daganganku. Habis semua, padahal baru kuisi itu. Baru belanja aku”, keluh Ibu Br. Sinaga yang berjualan sepatu dan perlengkapan sekolah. Lain lagi yang dialami seorang ibu Br. Silalahi yang menjual tikar. Ibu itu kehilangan semua barang dagangannya dan 3 kios yang dipakai untuk berjualan. Banyak pedagang yang menangis dan bersedih, sebab mereka kebanyakan baru belanja atau istilahnya mengisi barang (menambah stock), mengingat sebentar lagi adalah puasa dan menjelang hari raya idul fitri.

Sampai berita ini dimuat, keramaian masih terjadi di lokasi yang terbakar. Para pedagang masih sibuk memilah milah barang dagangan yang masih bisa diselamatkan atau masih bisa dijual, seperti barang-barang yang terbuat dari besi (parang, cangkul, dll). Juga Tampak sejumlah petugas dari kepolisian berkoordinasi dengan pihak pengelolaan pasar Pemko Pematangsiantar dan pihak pemadam kebakaan masih berjaga-jaga dan mengawasi di sekitar lokasi untuk mencegah terjadinya aksi-aksi penjarahan atau orang-orang yang sengaja mengambil keuntungan dari suasana yang sering terjadi saat kebakaran.

Lokasi pasar yang terbakar telah dipasangi Police Line oleh Polres Pematangsiantar. Kerugian akibat kebakaran diperkirakan sampai  mencapai  puluhan milliar rupiah. Namun tetap bersyukur karena tidak ada korban jiwa. Hingga saat ini, pihak pemerintah kota Pematangsiantar masih berkoordinasi dengan semua pihak yang berwenang guna mencari dan menemukan solusi untuk para pedangang. (M.Baringin P.S)