“Saya bayar 2 juta rupiah untuk urus paspor hilang. Mahal sih tapi gak apa-apalah yang penting cepat selesai, soalnya penting banget”, papar sumber.  

Foto: kantor Imigrasi Jakarta utara tampak samping. (http://jakartautara.imigrasi.go.id )

jurnalrealitas.com, JAKARTA – Himbauan Wamenkumham Denny Indrayana ke seluruh kantor imigrasi agar selalu menjaga integritas dan gerakan bersih-bersih yang diakukannya untuk membenahi lingkungan kantor imigrasi yang citranya kurang baik akibat maraknya aksi pungli yang terjadi di kantor ini, rupanya tidak serta merta diikuti oleh para bawahannya. 

Contohnya saja yang terjadi di kantor Imigrasi Klas I Jakarta Utara, yang terletak di Jl. Boulevard Bukit Gading Raya Kokan Blok A No. 6-8 Kelapa Gading Jakarta Utara. Di kanim ini, “pungli” ibarat penyakit, sudah kronis dan sulit disembuhkan. Pungli masih saja terjadi walau prakteknya tidak dilakukan tidak secara terang-terangan alias dengan cara sembunyi-sembunyi. Besarnya tulisan “LAPORKAN CALO/PUNGLI” yang terpampang di depan gedung kantor imigrasi ini, tak serta merta dapat membumi hanguskan praktek pungutan liar (pungli) tersebut.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pemohon yang identitasnya tak ingin dipublish, baru-baru ini di kantor Imigrasi Jakarta utara. Awalnya ia mengeluhkan lamanya proses pengurusan paspornya yang hilang. “Saya urus paspor hilang, tapi udah 10 hari belum juga selesai”, keluhnya. Padahal paspor tersebut besok harus saya gunakan untuk pergi ke jepang dalam rangka perlombaan musik, ujarnya.

“Hari Jumat, (06/09/13) lalu saya sudah mengajukan permohonan, udah di BAP, tapi sampai saat ini belum ada kejelasannya. Katanya tinggal foto, tapi belum pasti”, ungkapnya saat duduk dikantor Imigrasi sembari menunggu kabar dari petugas, Senin, (16/09/13).

Selain itu yang membuatnya bertanya-tanya adalah mahalnya biaya yang harus ia bayarkan untuk pengurusan paspornya yang hilang hingga mencapai 2 juta rupiah. “Saya bayar 2 juta rupiah. Mahal sih tapi gak apa-apalah yang penting cepat selesai, soalnya penting banget”, paparnya. Mungkin karena saya ngurusnya lewat petugas imigrasi kali, makanya jadi mahal, tambahnya .

Menurut sumber, bahwa dirinya mengurus paspornya yang hilang melalui petugas di kantor imigrasi, lalu petugas tersebut mengalihkannya lagi ke pihak lain. “Saya gak tahu siapa pihak lain itu, apakah  temannya petugas atau partnernya atau bawahannya, saya gak tau, tapi saya lihat berkasnya dikasih lagi ke pihak lain tersebut, jadi bukan petugasnya yang mengurus langsung, tapi si orang lain itu”, tambahnya. Yang paling penting buat saya sih, bukan nilai uangnya tapi paspor saya cepat selesai dan bisa saya gunakan. Saya hanya kecewa, udah bayar mahal tapi tetap saja lama prosesnya”,tutupnya.

Peristiwa ini tentu menjadi pekerjaan rumah kepala kantor imigrasi kelas I Jakarta utara Hambali Haryadinata, SH  yang baru menjabat sejak 5 Juli 2013 lalu, untuk menelusuri dan mengungkap modus pungli tersebut. Serta menindak anak buahnya yang terlibat dengan pungli.  (Rys)