Suasana di Sepanjang jalan raya pasar minggu usai ditertibkannya para PKL satu minggu yang lalu. (Agung. M)

jurnalrealitas.com, Jakarta – Satu minggu pasca dilakukannya penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) disepanjang dua arah jalan raya tepanya di depan Pasar Minggu Jakarta Selatan pada 24 Mei 2013 lalu oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, membuat kawasan ini tidak lagi sembraut dan macet. 

Pantauan Jurnal pada hari Jumat 31 Mei 2013,  terlihat kondisi di sepanjang jalan raya khususnya didepan Pasar Minggu ini keadaanya sudah lebih baik dan lebih tertata, begitu juga dengan situasi lalu lintas sudah tampak lebih lancar dari biasanya. Tak ada lagi pemandangan seperti sebelumnya, yang mana dikawasan ini  selalu dilanda  macet, sembraut karena banyaknya pedagang kaki lima yang membuka lapak dan menggunakan badan jalan sebagai tempat berjualan, ditambah lagi dengan beralihnya fungsi trotoar menjadi tempat parkir kendaraan.

Selain itu, tampak pula sejumlah petugas dari Satpol PP yang masih melakukan penjagaan disekitar pasar minggu, agar pedagang-pedagang tidak kembali berjualan di badan jalan. Seperti dikatakan Suwarno seorang anggota Satpol PP yang sedang bertugas dilokasi ini mengatakan kepada Jurnal, mereka bertugas untuk menjaga agar para  pedagang tidak lagi kembali berjualan dilokasi yang telah dilarang.dan mereka harus berjaga disana dari jam enam pagi hingga jam enam sore.  

“Kita jaga disini dari jam enam pagi sampai jam enam sore. Kita ditugaskan untuk menjaga dan menertibkan termasuk menindak jika saja ada pedagang yang tetap nekat kembali membuka lapak di badan jalan ini.  Namun sejauh ini tidak ada lagi pedagang yang berani dan berusaha kembali berjualan disini, katanya.

Sementara itu sejumlah pedagang kaki lima yang sebelumnya digusur, telah dipindahkan kelokasi lain tak jauh dari kawasan pasar minggu. Para pedagang dipindahkan ke Lantai 3 area PD Pasar Jaya pasar Minggu. Di tempat ini Pemda DKI melalui Pasar Jaya telah menyediakan kios-kios yang siap ditempati oleh para pedagang untuk berjualan.

Dengan kondisi ini, tak sedikit masyarakat yang mengungkapkan kegembiraanya, khususnya bagi masyarakat yang sehari-harinya melintas dan melakukan rutitinitas dikawasan ini. Dinar (30) misalnya, Ia mengungkapkan keluhannya sebelum dilakukannya penertiban dikawasan ini.  

“Biasanya kan banyak pedagang sehingga badan jalannya jadi sempit. Sampe pejalan kaki pun harus berjalan di jalan raya karena badan jalan sudah dipake berjualan,  angkot pun juga harus jalan dibelakang kita, jadinya kita nggak nyaman juga kalo jalan kaki”, ungkap Dinar yang tiap harinya berjalan kaki melewati kawasan Pasar Minggu. Dinar pun berharap agar kondisi seperti saat ini dapat terus berlangsung lama.  “Ya kalo bisa jangan ada lagi yang dagang disini, kan kalo seperti ini juga lebih kelihatan luas dan tidak kumuh”, ujarnya.

Reporter : Agung Mulyono