Sudin Sosial Jaksel Jaring Seorang Pengemis di Jalan Melawai
Sudin Sosial Jaksel Jaring Seorang Pengemis di Jalan Melawai

JURNALREALITAS.COM, JAKARTA – Team gabungan dari Satpol PP Kec. Kebaroyan Baru bersama petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring seorang penyandang disabilitas di lintasan Jl. Melawai kebayoran baru Jaksel.  Saat ditangkap pada hari Selasa (03/06/14), pria malang yang diketahui bernama Jonathan Sinaga (36) ini sedang mengemis (meminta belas kasihan orang lain) di pinggiran jalan.

Dengan kondisi kakinya yang buntung sebelah, Jonathan berharap orang yang sedang melintas di jalan tersebut merasa iba kepadanya sehingga mau memberikan sumbangan (bantuan) berupa uang dengan seiklasnya.

Menurut keterangan Jonathan kepada petugas, dalam sehari kegiatannya tersebut penghasilannya cukup lumayan. “Kalau lagi  bagus bisa Rp 300.000,- per hari. Ya mati-matinya Rp 50.000”, katanya.

Saat ditangkap, pria yang sudah empat kali keluar masuk panti ini tidak memberikan perlawanan berarti, bahkan Ia terlihat pasrah saat petugas menggiringnya ke dalam mobil.

Miftahul Huda, Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menilai cukup  sulit merehabilitasi penyandang disabilitas tubuh untuk menuju hidup formal. Dengan kecacatannya itulah orang akan belas kasihan kepada dia untuk memberi. Sedangkan kalau bekerja secara formal dengan keringat yang bercucuran belum tentu mendapatkan uang sebanyak mengemis.

“Memang tidak sepenuhnya hanya penyandang disabilitas saja yang harus disalahkan. Mereka itu (penyandang disabilitas) mau mengemis karena pengguna jalan juga masih banyak yang mau memberi karena kasihan. Padahal walaupun kelihatannya hanya memberi sedikit (seribu duaribu) tapi kalau dijumlahkan dalam sehari luamayan juga.  Apalagi kalau sebulan, banyak juga kan. Bisa-bisa kalah gaji PNS ”, sebut Miftahul Huda.

Untuk itu pihaknya (sudin sosial jaksel) berharap dan juga menyarankan agar masyarakat yang ingin menyumbangkan bantuannya,  agar  menyalurkan rizkinya ke tempat atau kepada orang yang tepat. Sehingga selain bantuannya tersalur dengan baik, keindahan kota jakarta dapat terjaga dengan tidak adanya para pengemis yang  selalu siap beraksi. (Ryanto)