Profil Singkat SUTA Nusantara Dari Waktu Ke Waktu

JAKARTA – Sejarah berdirinya Berawal dari seorang aktifis Kepemudaan Nasional Dadung Hari Setyo yang akrab disapa Masda, pada saat itu beliau sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Mahasiswa Kosgoro (Ketum DPN Gema Kosgoro), dan Fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) periode 2005 – 2008 sebagai Ketua Bidang Pertanian dan Kehutanan yang sangat dikenal Program Nasionalnya yaitu Gerakan Pemuda Indonesia Menanam yang bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan RI, serta program nasional pengembangan bahan bakar nabati yang bekerja sama dengan Lemigas dan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dan Desa Mandiri Energi dengan Mentri Kesejahteraan Rakyat.

Dan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan program tersebut diatas Dadung Hari Setyo pasca purna baktinya sebagai Ketum DPN Gema Kosgoro dan DPP KNPI tepatnya pada tanggal 20 mei 2011 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional mencetuskan ide dan gagasan mendirikan dan membentuk Komunitas Usaha Pertanian (KUP) SUTA Nusantara bersama- sama dengan para aktifis, Kemahasiswaan, dan Kepemudaan tingkat Nasional, SUTA sebagai konsep dasar yaitu Sentra Usaha Tani & Agribinis, yaitu suatu konsep pengembangan ekosistem kawasan pertanian terpadu.

Selain itu SUTA secara filosofis diartikan S adalah Sinar, U adalah Udara, T adalah Tanah dan A adalah Air sebagai empat unsur dasar dalam membangun pemulyaan pertanian di masyarakat.

Saat itu kehadiran SUTA Nusantara dan Dadung Hari Setyo sebagai Ketua Umumnya masih terbatas beberapa daerah Kabupaten, Propinsi di Pulau Sumatera: Aceh, Riau, Sumbar, Sumsel dan Lampung, di Pulau Jawa, Banten, Jabar, Jateng Jatim, NTB dan Sulteng.

Dan di tahun 2024 Bentuk kelembagaan SUTA Nusantara menjadi Komunitas Masyarakat Pertanian (KMP) berkembang jaringan di seluruh propinsi di pulau sumatra, jawa NTB, NTT, Sultra Sulut Kalbar dan Papua.

Dadung Hari Setyo saat dimintai keterangan oleh awak media di Jakarta pada Jumat (07-11-2025) menjelaskan Perkembangan SUTA Nusantara dari masa ke masa

“Setelah melewati masa sulit covid 19 di tahun 2021 sampai dengan 2023 Komunitas Masyarakat Pertanian (KMP) SUTA Nusantara secara bertahap berbenah diri, yaitu dengan melakukan konsolidasi kepengurusan di tingkat Propinsi dan Pelaksana Program serta usaha yang di jalankan oleh anggota, binaan dan kemitraannya”, ungkap Ketua Umum Dadung Hari Setyo.

“Kini di tahun 2025 dengan momentum pergantian kepemimpinan nasional, terpilihnya Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia Ke 8 menjadi momentum strategis SUTA Nusantara untuk meningkatkan konsolidasinya di masyarakat daerah, karena Prabowo Subianto memiliki komitmen yang kuat dalam membangun swasembada pangan, ekonomi sektor riil dan kesejahteraan masyarakat pertanian”, tegas Dadung Hari Setyo.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Dadung Hari Setyo bahwa ditahun 2026 adalah tahun ke 14 berdiri dan dibentuknya SUTA Nusantara akan melaksana program dan pengembangan usaha pertanian secara terpadu. Sebagai pendasarannya SUTA Nusantara akan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia baik di fungsionaris kepengurusan dipusat, wilayah dan daerah serta para pendamping petani binaan maupun para pihak mitra kerja SUTA Nusantara.

“Adapun program dan usaha tersebut memiliki sekala perorangan, kelompok, lingkungan pedesaan, kawasan kecamatan daerah kota atau kabupaten maupun wilayah propinsi, termasuk di dalamnya kawasan khusus seperti Sentra usaha tani & Agribisnis secara terpadu dan berkelanjutan,” tambahnya

“Semoga rencana SUTA Nusantara ditahun 2026 dapat menjadi pelopor Gerakan Swasembada Pangan Nasional yang berbasis partisipasi masyarakat”, tutur Dadung Hari Setyo yang akrab disapa Masda menutupi. (MG)

BAGIKAN :

Jangan Lewatkan

Demi Wujudkan Indonesia Emas 2045, HAKAN Dorong Revisi UU Kewarganegaraan

Presiden RI Lantik Anggotaan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *