IJMI Bersinergi Dengan Syarikat Islam Indonesia, Jaga Persatuan Umat dan Bangsa

JURNALREALITAS.COM, JAKARTA Gayung bersambut dalam Silaturahmi antara DPP Ikatan Jurnalis Muslim Indonesia (IJMI) dengan DPP Syarikat Islam Indonesia ( SII ) yang diadakan, Minggu (18/4/2021) semalam.

Maksud dan tujuan silaturrahim dan Audensi tersebut untuk memperkenalkan keberadaan IJMI sebagai pendatang baru organisasi Jurnalis kepada DPP SII dalam rangka kegiatan Pelantikan DPP IJMI Periode 20021-2026 pekan.depan.

Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) dari Syarikat Islam Indonesia 1905,  K.H. Muflich Chalif Ibrahim menyambut baik silahturahmi yang dilakukan Ikatan Jurnalis Muslim Indonesia, sekaligus ifthor berbuka puasa bersama di kantor DPP Syarikat Islam Indonesia 1905, Jalan Latumeten No.16 Jakarta Barat.

Dalam sambutannya, K.H. Muflich Chalif Ibrahim mengatakan saat ini ada kesenjangan antara ulama dan Umaro. Eksistensi ummat Islam dalam melindungi negara dari penjajahan tidak perlu disanksikan. “Berdirinya negara karena adanya agama lebih dahulu. Elaborasi ulama dan Umaro menjadikan negara NKRI ini sampai sekarang masih eksis,” ujar Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT).

Ketua Umum IJMI, Muhammad Harun mengatakan saat ini ummat Islam mengalami dekadensi narasi dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama.

“Padahal negara bahagia karena agama. Karena literasi Islam itu menyangkut syariah kehidupan manusia mulai dari  bangun tidur , beraktivitas dalam kehidupan hingga tidur kembali. Jauh negara memiliki literasi sebagai rekomendasi negara dalam melakukan proses Formulasi Kebijakan hingga implementasi kebijakan itu sendiri dilaksanakan,” ungkap Harun

Harun menambahkan Ikatan Jurnalis Muslim Indonesia ingin berkolaborasi bersama semua kalangan , stakeholder untuk membangun Literasi ummat Islam dimana saat ini terasa sekali kesenjangan. Ada kesenjangan ulama dan Umaroh saat ini Seperti yang dikatakan Presiden Lajnah Tanfidziyah (LT) dari Syarikat Islam Indonesia 1905,  K.H. Muflich Chalif Ibrahim diawal.

“IJMI ingin memediasi friksi friksi yang mana adalah karena kelemahan kita dalam membangun narasi dan literasi,” ujar Ketua Umum Ikatan Jurnalis Muslim Indonesia. (Megy)