JURNALREALITAS.COM, JAKARTA – Terkait dengan praktek pungli yang terjadi di DIPO SAMPAH Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kepala Seksi Kebersihan Kec. Kebayoran Baru Eva Farida Syairif selaku pejabat yang berwenang mengatakan, bahwa praktek pungli yang terjadi itu, sudah semakin sulit dibasmi bahkan dihentikan karena sudah dikuasai oleh para preman setempat.
“Saat ini semua Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau Dipo Sampah yang berada di wilayahnya telah dikuasai oleh para preman dan jagoan setempat, dan keberadaan para preman yang melakukan praktek pungli selama ini kami sudah tak berdaya dan tak mampu berbuat apapun”, ucapnya
Menurut Eva, pihaknya juga kecewa atas tindakan para preman yang tidak pernah lagi membagi hasil dari uang pungutan kepada mereka.
Eva menilai bahwa preman yang melakukan pungli sudah tidak lagi menghargai keberadaan seksi kebersihan kec. Keb Baru karena para preman sudah tidak mau lagi membagai hasil uang kutipan tersebut kepada mereka.
“Boro-boro mendapat bagian, selama ini kami sudah tidak pernah mendapatkan sepeser pun dari hasil pungli tersebut”, ujarnya.
“Padahal, logikanya menurut saya selaku kepala seksi kebersihan yang punya wilayah ini, sudah selayaknya kami mendapat bagian dari hasil uang pungutan tersebut, mestinya berbagi hasil dong, jangan hanya dikuasai apalagi hanya dimakan sendiri oleh mereka”, ungkapnya lagi.
“Kami juga ingin mendapatkan hasil tambahan dari uang pungutan itu, lumayan kan buat tambahan penghasilan dan buat jajan anak di rumah’’, terang Eva kepada wartawan saat ditemui di kantornya yang terletak di Jl.Wijaya 9 No.14 Jakarta Selatan, Kamis, (02/11/2012).
Sungguh ironi, bebas dari pungli ternyata masih menjadi barang mahal di Negeri ini, sulit membedakan mana yang preman dan aparat pemerintah, semua jasa yang diberikan berujung pada uang dan uang dan uang. (MB)
Komentar