Para Pendemo Dari Luar Daerah Dilarang Mayday, Untuk Menekan Penyebaran PenularanCovid-19

JURNALREALITAS.COM, JAKARTA – Beredar sebuah pesan berantai di media sosial beberapa waktu lalu mengatasnamakan warga setempat mengenai seruan warga yang menolak pendatang dari wilayah luar daerah, pendemo dilarang untuk mayday mengancam akan melakukan karantina terhadap para pendatang tersebut apabila datang tanpa disertai dokumen prokes dan alasan maupun tujuan yang jelas di wilayah tersebut.

Hal tersebut menuai pro kontra para netizen, tak sedikit pengamat sosial mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang positif dan efektif untuk menekan angka populasi perpindahan penduduk menuju ibukota maupun menekan penyebaran penularan Covid-19 antar wilayah

Melansir dari media Online, Peran Warga sangat penting dalam beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju Indonesia sehat dan kuat.

Warga masyarakat dinilai berhak menjaga dan melindungi lingkungan tempat tinggalnya dari dampak penyebaran Virus Covid-19. Khususnya para pemuda (generasi millenial) dalam hal ini Arifin sebagai karang taruna wilayah Jl. Lingkar Luar (Tol Cikampek Arah Jakarta) memberikan meberikan pernyataan bahwa  agar diharapkan menjadi peranan penting sebagai agent of change and beacon of hope, yaitu memiliki tanggung jawab untuk masyarakat pendemo yang menjadi agen perubahan dan harapan sebagai inisiator untuk menerapkan Prokes saat ini di tengah masyarakat.

Arifin mengatakan bahwa Generasi Millenial dapat memulainya dengan menerapkan Prokes seperti, menghindari keramaian dalam berolahraga, membiasakan diri menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga kesehatan dan pola makan, serta berbagai kegiatan positif lainnya.

“Lakukan Swab dan Isoman, Kegiatan- kegiatan ini dapat kita bagikan di berbagai platform yang kita punya dan mengajak masyarakat khususnya orang terdekat kita untuk melakukannya juga. Meskipun terbilang sepele, hal ini dapat berpengaruh besar dalam kehidupan sosial masyarakat mengingat generasi kita lah yang menguasai sosial media saat ini,” ujar Arifin.

“Kini saatnya kelompok milenial menjadi pahlawan di era pandemi Covid-19, dengan memberikan kontribusi positif, sehingga nama generasi muda akan dicatat dalam tinta emas sejarah bangsa ini. Bukan sekedar omong kosong belaka, tetapi memang benar jiwa muda yang berkobar membuat harapan menjadi kenyataan,” harap Arifin.

Dalam keadaan saat ini, kalangan muda dihadapkan pada situasi sulit karena adanya pandemi Covid-19, selain kalangan muda dibombardir oleh tsunami informasi yang bisa merusak kondisi kejiwaan seseorang, terutama informasi yang sifatnya hoaks atau kabar bohong dan banyak berseliweran di media sosial seperti Facebook maupun Twitter.

“Karena itu kalangan muda mesti bisa membedakan mana informasi yang sifatnya fakta dan opini atau pun hoaks, demi mencegah rusaknya independensi dan idealisme generasi muda yang mampu membawa bangsa ini bangkit dari beribu cobaan yang menimpa,” ucap Arifin lagi.

“Peran milenial dalam melakukan literasi dan edukasi kepada masyarakat untuk memasuki era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sangat diperlukan. Milenial harus tampil terdepan memberikan literasi dan pencerahan kepada masyarakat sebagaimana masyarakat tetap melakukan standar protokol kesehatan dalam berdampingan hidup dengan pandemi Covid-19,” paparnya.

Sementara itu, belakangan ini kedisplinan masyarakat mulai kendor dan banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan khususnya menjelang dan pasca arus mudik. Padahal kunci sukses pencegahan penyebaran Virus Corona adalah kedisplinan melakukan protokol kesehatan. Tidak hanya itu, menerapkan pola hidup sehat juga diperlukan untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh dalam melawan segala penyakit.

“Oleh karenanya, pada kondisi saat ini perlu ditanamkan nilai-nilai Pancasila di setiap individu masyarakat Indonesia. Beberapa nilai-nilai Pancasila yang paling berperan dalam menghadapi pandemi Covid-19, yakni nilai kemanusiaan dan semangat gotong royong”, pungkasnya.

Kedua nilai tersebut harus terus dipupuk dan digalakkan, bahkan tidak hanya dalam melawan Covid-19, akan tetapi juga dalam mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini agar persatuan bangsa terus terjaga serta tujuan berbangsa dan bernegara dapat tercapai.

“Dengan semangat kemerdekaan, generasi milenial harus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan untuk menyukseskan pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan bersama tolak serta lawan berita hoaks demi terwujudnya percepatan penanganan pandemi Covid-19”, tutup Arifin. (Patrick)