JURNALREALITAS.COM, OPINI – Sejak sore hingga beberapa hari mendatang, dinding sosial media akan dipenuhi ucapan selamat dan permohonan maaf. Ya, hari raya Idul Fitri alias Eid Fitr akan bergema di mana-mana. Makna yang sangat mendalam dan suci bagi seluruh umat, ketika diajak menjadi suci kembali.
Namun, mengapa harus diikuti permohonan maaf? Plus maaf lahir bathin pula. Itu berat dan dalam sekali. Karena orang yang terluka bathinnya, harus mampu menyembuhkan lukanya, sehingga bisa kembali menjadi suci. Membuka lembaran baru dan tidak menengok-nengok lagi lembaran lama. Apalagi membaca ulang.
Apa alasannya kita harus memaafkan diri sendiri sebelum saling memaafkan. Apakah sulit memaafkan diri sendiri?
Saat bathin kita terluka, sebenarnya kita yang memutuskan seberapa dalam luka pada bathin kita. Bisa saja sebenarnya perkataan atau sikap orang tersebut tidak terlalu menyakitkan. Namun, karena situasi hati kita sedang tidak bagus atau sensitif, dibebani banyak masalah, perkataan apapun bisa jadi luka di bathin kita.
Terkadang luka bathin itu tidak kita sadari. Namun kita rasakan ada beban atau ganjalan. Karena lukanya ada di tempat yang tersembunyi, gelap dan dalam.
Apapun ganjalan dan beban itu, seberapa besar luka itu, kita tidak akan bisa terlepas tanpa memaafkan secara bathiniah. Karena memaafkan adalah kunci keluar dari kesesakan, kegelapan, kemunafikan, amarah, dan tekanan. Memaafkan bukan hanya cuma kunci. Namun cara kita mendapatkan terang ilahi.
Tanpa memaafkan, kita tidak punya iman, tidak punya jalan hidup, tidak merasakan damaiNya, tidak merasakan hadirNya.
Lirik lagu yang pernah dipopulerkan oleh Novia Kolopaking ini sangatlah dalam dan seyogyanya mampu menyejukkan, mengobati luka-luka bathin kita: Serahkanlah hidup dan matimu Serahkan pada Allah semata Serahkan duka gembiramu Agar damai senantiasa hatimu.
Tanpa memaafkan, kita tidak menemukan kedamaian. Tanpa kedamaian, kita tidak melihat jalanNya. Seperti yang ada di lirik lagu Peace be Upon You yang dinyanyikan dengan syahdu oleh Maher Zain.
There’s light in my heart Helps me find my way back when I’ve gone too far When all my anger makes me blind I remember You’re a mercy for all mankind The reason I forgive as long as I live In a world spinning out of control The reason I love, I’ll never give up And I will always follow Your way Your way, Your way.
Ada cahaya di hatiku
Membantuku menemukan jalan kembali ketikaku sudah bertindak terlalu jauh
Saat semua amarah membuatku buta
Ku ingat Engkau adalah Rahmat bagi seluruh umat manusia
Alasanku memaafkan selama aku hidup
Di dunia yang lepas kendali
Alasanku mencintai, aku tidak akan pernah menyerah
Dan aku akan selalu mengikuti caraMu
JalanMu, jalanMu.
Oleh: Imelda Stefanny
–Pengamat Pendidikan, Sosial, dan Budaya
-Jurnalis JurnalRealitas.com
Komentar