Bipang Jadi Gorengan Kelompok Intoleran, sedangkan Lebaran Dirayakan Semua Agama

JURNALREALITAS.COM, OPINI – Hari raya lebaran bukan saja dirayakan oleh umat Islam, tetapi juga dirayakan oleh seluruh bangsa Indonesia yang beragama lain.

Larangan mudik juga berlaku buat non muslim.

Jokowi sebagai Presiden RI menghimbau rakyatnya tidak mudik. Untuk masyarakat yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah.

Pernyataan Presiden Jokowi tersebut bagi orang yang berpikiran bahwa lebaran hanya dirayakan oleh Islam, pasti kaget. Apalagi kelompok intoleran menggoreng ajakan Jokowi tersebut dengan membangun narasi Jokowi mengajak umat Islam membeli babi panggang (bipang).

Jokowi sebagai muslim tahu bahwa babi dalam ajaran Islam adalah makanan yang diharamkan.

Jadi konteks Jokowi mengajak rakyatnya belanja makanan kuliner daerah, termasuk bipang adalah untuk bangsanya. Bukan untuk umat Islam. Apalagi perayaan Idul Fitri 1442 H bertepatan juga hari raya umat Kristen dan Katolik yaitu Kenaikan Isa Almasih pada 13 Mei.

Oleh: Aznil Tan
Tokoh Barikade 98