JURNALREALITAS.COM, JAKARTA – Terkait dengan kabar yang beredar luas, yang menyebutkan adanya dugaan kebun binatang ragunan telah dijadikan segelintir pengunjung menjadi tempat esek-esek alias transaksi seks, sejauh ini masih menjadi tanda tanya dan teka-teki .
Kabar miring ini semakin menyeruak kuat, akibat dari sulitnya meminta konfirmasi dan tidak adanya penjelasan dari pihak pengelola untuk menanggapi permasalahan ini.
Ya, Bambang Triyono selaku pejabat pengelola wahana wisata kebun binatang ragunan seakan menghilang saat ingin dikonfirmasi oleh wartawan di tempat kerjanya. Bambang selalu menghindar dengan berbagai macam alasan. Sibuk bahkan tidak ada waktu menjadi jawaban yang selalu dilontarkan anak buahnya kepada wartawan.
Sementara di tempat terpisah, lurah Ragunan Ahmad Fauzi mengatkan bahwa dirinya akan merasa sangat prihatin dan malu jika saja kabar terkait adanya tempat berbuat mesum di kebun binatang ragunan ternyata benar. Sebagai lurah di wilayah ragunan, dimana kebun binatang ragunan adalah masih menjadi wilayah kerjanya, mengaku prihatin dengan adanya kabar miring tersebut.
“Sebagai lurah Ragunan, terus terang dan jujur saya merasa sangat malu dan prihatin mendengar berita ini, tentang dugaan adanya tempat untuk berbuat mesum dan tindak asusila di dalam kebun binatang Ragunan, apalagi ditambah dengan adanya pengaduan dari warga masyarakat yang sampai kepada saya,” ucapnya.
“Warga tentu sangat resah dengan keberadaan para pelacur yang setiap malam nongkrong dan mangkal mencari tamu serta melakukan transaksi seks di sekitar kebun binatang Ragunan,” sambungnya. “Seharusnya pihak pengelola kebun binatang Ragunan tidak perlu menghindar dari wartawan, temui saja dan jelaskan semuanya apa adanya supaya tidak timbul berbagai praduga dan opini yang keliru,” ujarnya lagi.
Menurutnya, hal yang paling penting adalah jangan sampai ada PSK yang mangkal dan mencari tamu di sekitar kebun binatang Ragunan. Oleh Karena itu sebagai lurah yang juga memiliki kewenangan, maka ia akan melakukan koordinasi dengan satpol PP kelurahan untuk segera mungkin dilakukan penertiban. Namun, kalau ada dugaan di dalam kawasan kebun binatang ragunan dijadikan tempat berbuat mesum dan tindak asusila, maka saya tidak mau ikut campur.
Pada intinya, yang paling penting kalau menurut saya adalah terkait masalah pelacur yang setiap malam mangkal dan cari tamu di sekitar kebun binatang Ragunan nanti akan saya kordinasikan dengan satpol PP kelurahan untuk segera dan secepatnya di lakukan penertiban, tetapi kalau untuk dugaan adanya tempat untuk berbuat mesum dan asusila di dalam kebun binatang Ragunan saya tidak mau ikut campur karena hal tersebut bukanlah kewenangan dan tugas pokok serta fungsi (TUPOKSI) saya, terangnya.
“Untuk melakukan tindakan apalagi untuk penertiban di dalam area kebun binatang ragunan, bukanlah wewenang saya, itu adalah wewenang internal pengelola kebun binatang ragunan dan saya tidak mau ikut campur,” paparnya.
Namun Ahmad Fauzi tetap akan berkoordinasi dengan pengelola kebun binatang ragunan, agar pengelola melakukan tindakan dengan cara meningkatkan pengawasan terhadap para pengunjung. “Hal itu perlu dilakukan, sehingga terkesan tidak membiarkan apalagi tidak mau tau,” tandasnya. (MB)
Komentar