JURNALREALITAS.COM, SIMALUNGUN – Pada saat wartawan Jurnalrealitas.com melakukan perjalanan di daerah simalungun tepatnya di Dusun IV Desa Parhondalian Kec. Hatonduhan Kab.Simalungun, Sumatera Utara, entah mengapa pada waktu itu ingin rasanya singgah di sebuah warung yang terlihat sedang ramai oleh warga yang membicarakan sesuatu hal.
Dengan rasa penasaran lalu wartawan mencoba menanyakan apa yang sedang terjadi di desa tersebut, dan ternyata warga sedang membicarakan kejadian yang aneh dan langkah yang baru pertama kali ini terjadi di desa parhondalian Dusun IV tersebut.
Menurut para warga, di desa itu tumbuh satu pohon pisang dengan berbuah 3 tandan, dan hal ini pertama kali ditemukan oleh pemilik kebun yang bernama Kandar Sirait. Dengan rasa penasaran dan ingin mengetahui tentang keberadaan Pohon Pisang yang berbuah 3 tandan tersebut, wartawan mengajak pemilik kebun untuk melihat langsung keberadaan Pohon Pisang tersebut.
Setelah melihat dengan jelas, ternyata memang benar pohon pisang tersebut memiliki buah dengan 3 tandan. Kejadian ini memang sangat langkah dan bisa dikatakan ajaib, karena yang selama ini kita ketahui bahwa satu pohon pisang hanya akan menghasilkan buah hanya sekali dan buahnya hanya berupa satu tandan. Tetapi kejadian yang terjadi di desa Parhondalian ini menjadi salah satu penomena alam, bukan hanya itu, banyak juga yang berpendapat atau menghubung-hubungkan penemuan ini dengan mistik. Tetapi sejauh ini, Masyarakat Desa Parhondalian belum merasakan sesuatu yang janggal setelah penemuan pohon pisang tersebut di desa itu.
Kejadian-kejadian aneh seperti ini sudah sering terjadi diberbagai tempat dan terkadang kejadian langkah seperti ini terkadang diyakini dan dipercayai orang adalah sebuah isyarat atau petunjuk akan sesuatu hal. Memang sejauh ini tidak ada yang tahu apa maksud dari kejadian ini dan mengisyaratkan apa dan petunjuk apa.
Daerah yang mempunyai kejadian aneh dan langkah seperti ini banyak dimanfaatkan orang-orang, masyarakat untuk melakukan suatu ritual, baik itu ritual secara baik maupun kurang baik dan mudah-mudahan setelah penemuan ini Desa Parhondalian tidak membawa pertanda yang kurang baik dan tidak ada warga yang memanfaatkan keadaan ini ke sifat yang kurang maupun yang tidak baik. (MB)
