Wakil Ketua MPR RI Beri Tanggapan Soal Promosi Bipang Ambawang

JURNALREALITAS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah memberikan tanggapan soal promosi makanan khas daerah Kalimantan Barat Bipang Ambawang oleh Presiden Joko Widodo yang belakangan ramai di media sosial.

Ahmad Basarah berpendapat, jika masyarakat menyimak bahwa maksud Presiden Jokowi menyampaikan Bipang Ambawang dalam konteks mencintai dan mempromosikan produk lokal Indonesia yang dapat dipesan secara online.

Ahmad Basarah di dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, Minggu 9 Mei 2021.

“Pernyataan Jokowi tersebut diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, masyarakat Indonesia yang beragam yang terdiri atas berbagai agama, suku, golongan, yang tersebar di berbagai provinsi, kabupaten, juga kota-kota yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Ahmad Basarah

Dikatakan Basarah, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah makanan secara acak seperti gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, juga Bipang Ambawang dari Kalimantan Barat, dan lain-lainnya yang hanya tinggal dipesan via online.

Lebih lanjut Ahmad Basarah menuturkan,

“Kita belum tahu persis apa itu makanan Bipang Ambawang itu. Ada yang menyebut babi panggang. Namun, Jubir Presiden Fadjroel Rachman menyebut Bipang adalah sejenis kue beras dari Kalimantan,” ujarnya

Politisi PDI Perjuangan itu menilai bahwa Presiden Jokowi merupakan penganut Islam yang baik. Dalam beberapa kesempatan, Presiden bahkan memimpin salat berjamaah.

“Karena itu saya yakin tidak mungkin sebagai muslim yang baik, Presiden sengaja mengajak umat Islam di Indonesia untuk memakan makanan yang diharamkan umat Islam, jika benar Bipang Ambawang adalah babi panggang,” kata Basarah.

Untuk itu dirinya menyarankan agar rakyat Indonesia dapat melihat dengan jernih tujuan Presiden Jokowi menyampaikan pidato yakni memberi penjelasan, bahwa tanpa mudik yang tak bisa mereka lakukan dalam lebaran kali ini dan masyarakat tetap bisa menikmati makanan daerah yang biasa mereka konsumsi jika mereka mudik lebaran.

“Harap dicatat bahwa Presiden Jokowi adalah presiden untuk semua suku bangsa Indonesia sekaligus presiden bagi semua umat beragama yang hidup di negara Pancasila. Mari berpikir lebih luas dan jernih, jangan gampang termakan oleh provokasi yang ingin memecah belah antara pemerintah dengan rakyatnya,” pungkasnya. (Tio)