JPO RUSAK PARAH TAK MENDAPAT PERHATIAN

Tampak Dalam Gambar Jembatan Penyeberangan (JPO) Orang Yang Kondisinya Parah Dan Memprihatinkan

jurnalrealitas.com, JAKARTA – Keberadaan dua jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terletak di JL.TB Simatupang atau tepatnya berada di JL. Mujair dan di depan kantor Nestle Jakarta Selatan, kondisinya terlihat rusak parah dan nampak tak terurus serta sangat memprihatinkan. Tak ayal, kondisi ini pun dikeluhkan oleh masyarakat terutama warga sekitar yang setiap hari berlalu-lalang menyeberang jembatan tersebut.

Berdasarkan hasil investigasi dan penelusuran yang dilakukan oleh JURNAL di lapangan, selain pagar besi pembatas jembatan yang fungsinya untuk keselamatan para penyeberang banyak yang copot bahkan hilang. Terlihat lantai dasar jembatan juga nampak retak dan pecah-pecah, selain itu cat besinya juga mulai tampak kusam bahkan terkelupas, hal ini terjadi lantaran tidak pernah dilakukan pengecatan dan tidak adanya upaya perbaikan dan pemeliharaan yang dilakukan oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan.

Menurut penuturan dari salah satu warga sekitar yang juga pensiunan Dinas Perhubungan provinsi DKI Jakarta yang bernama Supri (70 tahun) yang tempat tinggalnya tak jauh dari jembatan penyeberangan menuturkan bahwa sudah sangat lama bahkan bertahun-tahun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) tidak pernah mendapatkan perbaikan maupun pemeliharaan dari Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan. “Bahkan pagar besi jembatan sebagai pengaman utamanya saja pun tidak pernah diperbaiki atau dirawat. Kalau pun belum akan direnovasi secara total, minimal sih pagar besinya yang penting diperbaiki, karena fungsinya yang begitu penting untuk pengamanan dan keselamatan para pengguna jembatan penyeberangan”, urainya.

Terkait dengan hal ini, pada tahun anggaran 2012 silam sesuai dengan alokasi anggarannya Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta telah mengucurkan dana sebesar Rp. 250 juta yang di alokasikan untuk anggaran perbaikan dan pemeliharaan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Adapun rincian anggaran tersebut diantaranya adalah untuk Pemeliharaan Canopy Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di tiga Kecamatan berbeda yakni Kecamatan Kebayoran Lamu, Kecamatan Kebayoran Baru dan Kecamatan Kebayoran Tebet. Sedangkan secara umum anggaran pemeliharaan untuk Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di wilayah Jakarta Selatan mendapat alokasi dana sebesar Rp. 100 Juta.

Lalu antara fakta, kondisi di lapangan dan alokasi anggaran yang ada, kemana anggaran tersebut digunakan? Padahal setiap tahunnya pemrov DKI Jakarta dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang dikelola oleh Suku Dinas Perhubungan Jaksel selalu mengajukan anggaran terkait hal tersebut, sedangkan faktanya hingga tahun 2013 cukup banyak ditemukan Jembatan Penyeberangan Orang  (JPO) yang kondisinya terlihat sangat parah dan memprihatinkan pun nampak tak terawat.

Apakah harus menunggu sampai Jembatan penyeberangan orang (JPO) ambruk dan rubuh baru mendapat perhatian?

Tidak tampaknya perbaikan dan perawatan yang dilakukan oleh Instansi terkait menimbulkan pertanyaan besar? Kemana anggarannya. Mungkinkah terjadi penyelewengan anggaran sehingga tidak terlihat adanya penyerapan anggaran sesuai dengan alokasinya? Apakah telah terjadi pembiaran yang bertujuan untuk peningkatan anggaran ditahun berikutnya? Atau juga telah terjadi manipulasi kegiatan fiktif pada anggaran? Karena dalam hal ini Kasudin Perhubungan Jakarta Selatan kapasitasnya sebagai Pejabat Pengguna Anggaran (PPA). Sudah sepantasnya kasudin perhubungan Jakarta selatan Nur Hayati Sinaga menunjukkan tanggung jawabnya dengan menjawab kegalauan publik.

Reporter : Anto Maulana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *