Jurnalrealitas.com Jakarta– Cosmos lelaki paruh baya ini, patut diacungi jempol, pasalnya atas keberaniannya memberhentikan para pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral. Keberanian Cosmos juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Kepolisian Negara Indonesia, Bpk Drs Listyo Sigit Prabowo ketika melakukan kunjungan kerja bersama Panglima TNI, Bpk. Hadi Tjahjanto, di Gereja Katedral, Makassar, Senin ( 29/03/2021 ).
Menurut, Pastor Gereja Katedral Makassar, Romo Wilhelmus Tuak membeberkan kronologi detik-detik aksi bom bunuh diri. Romo Wilhelmus menjelaskan, sebelum bom meledak ada pengendara motor mencurigakan yang ingin masuk ke dalam lingkungan gereja.
Kemudian pengendara motor yang belakangan diketahui sebagai pelaku bom bunuh diri dihadang oleh Bpk Cosmos sebagai petugas kemananan Gereja Katedral. Kejadian ini terjadi sekira pukul 10.30 Wita disaat pergantian ibadah dari ibadah kedua ketiga. “Pelaku bom bunuh diri ini sempat berusaha masuk ke gereja. Petugas keamanan kami melihat ada sesuatu mencurigakan,” ujarnya.
Ia juga berusaha berdiri di pintu gerbang gereja saat bom akan diledakkan.
“Lokasi tepatnya persis di pintu gerbang gereja. Jadi bukan pintu gereja yaa, pintu gerbang gereja atau masuk ke dalam gereja dari jalan mau masuk ke dalam gereja,” jelasnya. “Saat ledakan, kaca semua pada hancur, kaca Hotel Singgasana hancur” katanya.
Romo Wilhelmus juga mengatakan sejumlah umat yang berada di dekat gerbang luka-luka. Pasalnya pelaku bom bunuh diri berada di dekat gerbang.
Sementara itu, petugas keamanan kena luka bakar akibat ledakan tersebut. “Pimpinan Gereja Katedral aman, sebagian besar umat aman, memang ada yang terluka khusus petugas keamanan, dia sedikit terbakar. Puji tuhan luka-lukanya masih bisa ditahan.” “Kita semua panik di dalam dan sekitar gereja, semua sudah pulang. Hari ini ibadah ditiadakan dulu,” tutupnya.
Kapolri Sigit, mengungkapkan, ada 9 masyarakat yang mengalami luka-luka akibat bom bunuh diri yang terjadi Gereja Katedral, Jalan Kajolalido, Makassar, Minggu, pukul 10.35 Wita.
Lanjutnya, 9 masyarakat tersebut terdiri dari petugas gereja dan jemaat. “Saat ini kita sedang menjaga parimeter dan penanganan TKP, sementara data awal yang kita sampaikan 1 korban yang dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri tersebut,” ungkap Kapolri menegaskan. “Kemudian ada 9 masyarakat, 5 petugas gereja, dan 4 jemaah yg saat ini sedang dalam perawatan,” lanjutnya.
Pihak Polda Sulsel, juga sedang melakukan pengamanan bersama Densus 88, untuk mengumpulkan bukti yang ada. “Polda Sulsesl bersama dengan Densus 88, sampai saat ini masih melakukan oleh TKP dan mengumpulkan bukti-bukti yang ada,” tegas Kapolri. (***)
Komentar