Pilkades Serentak di Tunda dengan Dalih Covid-19, KOMAD Soroti Pelaksanaan MTQ ke-29 Secara Tatap Muka

JURNALREALITAS.COM, PAMEKASAN – Pemerintah Kabupaten Pamekasan akan menggelar perhelatan akbar yakni Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang ke-29 tingkat Jawa Timur pada Bulan November.

Ajang tersebut mendapat sorotan dari LSM KOMAD karena digelar di tengah Pandemi Covid-19 yang belum juga usai.

Dari agenda tersebut Kabupaten Pamekasan akan banyak kedatangan warga luar dengan jumlah yang bisa mencapai ribuan orang.

Sebelumnya, Pemkab Pamekasan juga secara resmi menunda pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak dan pemilihan antar waktu (PAW) tahun 2021 dengan alasan melindungi masyarakat dari pandemi Covid-19.

Ketua LSM KOMAD, Zaini Wer Wer mengatakan, kalau ingin melindungi masyarakat dari Covid-19 setiap even besar yang akan digelar di kabupaten seharusnya ditunda atau dilaksanakan secara online.

“Kalau memang Pilkades serentak ditunda karena ingin menekan angka Covid-19, Seharusnya Bupati juga mengurungkan niatnya untuk mengadakan event MTQ secara tatap muka di kabupaten Pamekasan,” tuturnya, Sabtu (16/10/2021)

Hal ini kalau dipaksakan maka akan menimbulkan keresahan, apalagi nantinya akan di hadiri oleh ribuan orang lintas kabupaten dan kota Se-Jawa Timur.

“Kalau hal ini akan tetap di gelar secara tatap muka, maka Acara MTQ tingkat Jawa Timur yang ke 29 ini akan menimbul stigma tidak baik dari masyarakat”, ungkap Zaini

lebih lanjut Wer Wer sapaannya, dirinya Bukan Menolak kegiatan MTQ nya, akan tetapi demokrasi itu lebih penting untuk menata pemerintahan desa lebih baik.

Wer wer menambahkan, Tidak akan menutup kemungkinan kalau terus ditunda gejolak ditingkat desa akan lebih besar.

“Jadi kami berharap kepada pemerintah Kabupaten Pamekasan dan Pemprov Jatim agar bisa mempertimbangkan pelaksanaan MTQ yang ke-29,” tegasnya.

Menurutnya, kegiatan MTQ yang akan dilaksanakan secara tatap muka, pasti akan menimbulkan kerumunan dan kemungkinan besar akan muncul klaster baru.

“Jadi, jangan korbankan masyarakat Pamekasan hanya demi ambisi dengan besar angagaran event sekitar 2 m lebih demokrasi itu lebih penting,” tutupnya. (Yulinda Tan)