Tahun Baru, Diklat Sepakbola Imran Soccer Academy Tempati Camp Baru

JURNALREALITAS.COM, BOGOR– Tak banyak Diklat sepakbola di Indonesia yang memiliki fasilitas layaknya klub profesional. Mereka biasanya hanya menyewa tempat untuk dijadikan base camp.

Hal demikian tak berlaku bagi Diklat Sepakbola di Cibubur, Imran Soccer Academy (ISA).

Jelang Tahun Baru 2022, Diklat Sepakbola yang sudah memiliki ratusan prestasi nasional dan internasional ini, mempunyai base camp baru yang beralamat di Jalan Letda Nasir No.26 Nagrak Gunung Putri Kabupaten Bogor, tak jauh dari Cibubur.

Sebelumnya, Diklat yang didirikan lawyer Zuchli Imran Putra ini berada di kawasan Pesona Florence Kota Wisata, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Di tempat baru, Diklat Sepakbola di Cibubur tersebut menempati lahan seluas 2.500 meter.

Fasilitas yang ada di base camp, antara lain asrama siswa yang sangat luas, ruang pertemuan, tempat beribadah, sejumlah lapangan olahraga seperti tenis meja dan yang akan dibangun bulutangkis, futsal dan gym atau fitnes.

Presiden Diklat Sepakbola ISA, Muhammad Daffa Imran mengatakan, dipilihnya tempat baru ini karena akses menuju lokasi sangat mudah, seperti dari tol Jatikarya, Cibubur dan Jatiasih. Sehingga, masyarakat yang hendak menuju Diklat Sepakbola ISA tak perlu risau

“Di kawasan sini, suasananya juga masih asri, aman dan nyaman. Lokasinya juga dekat dengan kediaman Bapak Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas,” ujar Daffa Imran saat memperkenalkan bace camp baru Diklat Sepakbola ISA, pada Senin (27-122021)

Saat ini, siswa yang bergabung di Diklat Sepakbola ISA sudah berjumlah ratusan anak. Mereka berusia mulai 8-17 tahun dan berasal dari berbagai kota di Indonesia.

“Siswa dari Aceh sampai Papua ada yang belajar sepakbola di sini. Ada seratusan lebih murid dan mayoritas tinggal di sini,” tutur Daffa, lalu menjelaskan pendaftaran bisa diakses melalui media sosial Instagram dan Facebook ISA atau datang langsung.

Adapun kegiatan siswa sangat padat di Diklat Sepakbola Cibubur tersebut mulai pagi hingga jelang istirahat malam. Menurut Daffa, pada pagi hari, bagi siswa atau pemain yang ingin menambah latihan mandiri dipersilakan.

“Setelah itu sekolah juga, ada yang negeri dan swasta di daerah sini. Kita juga jalin kerjasama dengan mereka. Usai sekolah, istirahat, lalu sore mulai latihan sepak bola dengan pelatih dengan menerapkan kurikulum yang ada,” ungkap Daffa.

Kegiatan lain yang rutin dilakukan adalah sholat lima waktu berjamaah, azan dan menjadi imam sholat, kemudian Magrib sampai Isya mengaji baca Alquran, belajar tafsir, shiroh dan hadits, sekalian meminta siswa untuk kultum atau kuliah tujuh menit (ceramah 7 menit) secara bergantian.

Pada hari Minggu, para siswa juga dijadwalkan berenang, lalu Senin dan Rabu jadwal kursus Bahasa Inggris.

Selain berlatih rutin, siswa dari Diklat Sepakbola di Cibubur tersebut juga sering diajak melakoni turnamen.

Semenjak berdiri pada 2012, telah ada ratusan trofi yang berhasil dibawa pulang, baik dari turnamen nasional, regional maupun internasional.

Daffa lalu menunjukkan ratusan trofi yang disimpan dan ditata rapi dalam etalase di base camp Diklat Sepakbola ISA.

Base camp baru Diklat Sepakbola Imran Soccer Academy yang beralamat di Jalan Letda Nasir No.26 Nagrak Gunung Putri Kabupaten Bogor, tak jauh dari Cibubur.
Dari ratusan piala tersebut, ada dua yang membuat Diklat Sepakbola yang dikelolanya ikut bangga.

Pertama adalah trofi yang didapat dari turnamen di Spanyol pada 2014, yakni turnamen Mediterranean International Cup (MIC) U-14 di Barcelona, Spanyol.

“Bagi Diklat Sepakbola Imran Soccer Academy, trofi ini sangat berkesan. Saat itu kami mendapatkan juara kedua setelah kalah di final dari tim Amerika Serikat. Saat itu saya menjadi salah satu pemain di tim ISA, jadi juga sangat bersejarah,” terang Daffa, mahasiswa semester akhir Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang ini.

Satu lagi trofi yang tak pernah dilupakan Diklat ISA, ynya, nazar sang owner terkabulkan jela karena Diklat ISA berhasil keluar sebagai juara dunia pada turnamen English Super Cup tersebut.

Sementara itu, Diklat Sepakbola ISA juga memiliki agenda prestisius dengan mengirim para pemain untuk menimba ilmu di Spanyol.

Menurut Daffa, program training camp (TC) akan dimulai pada Maret – April 2022. Dan, tim akademi yang dipilih adalah Rayo Vallecano.

Rayo Vallecano sendiri, saat ini berhasil menempati empat besar klasemen La Liga di bawah Real Madrid, Sevilla dan Real Betis. Di sana ada bintang Radamel Falcao.

“Kebetulan, saya punya teman di akademi Rayo Vallecano saat saya bermain di Spanyol dulu. Kami akhirnya menjalin kerjasama untuk mengirim pemain dari Diklat ISA ke sana untuk belajar sepakbola ala Spanyol,” ungkap Daffa.

Pendiri sekaligus Owner Diklat Sepakbola Imran Soccer Academy, Zuchli Imran Putra menambahkan, pemain yang mendaftar ikut ke Spanyol cukup banyak. Namun, pihaknya hanya akan membawa 11 pemain dari lintas kelompok usia.

Menurut Coach ZIP yang juga anggota Peradi ini, pemain yang diajak ke Negeri Matador akan menjalani TC dan serangkaian latihan dari pelatih Javi Moreno.

Selain itu, pemain akan berbaur dengan akademi Rayo Vallecano di level usia, kemudian menjalani uji coba bersama akademi tersebut.

“Kami ingin mereka merasakan nuansa Eropa, Spanish Way dan yang pulang dari Spanyol bisa menularkan ilmunya kepada teman-temannya,” ujar Coach ZIP.

Zuchli Imran Putra juga berharap pemain yang berangkat ke Spanyol mudah beradaptasi dengan suasana Eropa, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga makanan.

“Untuk makanan, nanti ikuti aturan di sana, kalau kangen nasi, baru kita kasih nasi. Kami ingin mereka mudah beradaptasi dan banyak belajar dari sana,” imbuhnya. (Lly)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *