H. Bahri Diduga Lakukan Penipuan dan Penggelapan Barang Terhadap Pedagang Kecil di Ngatang Malang

JURNALREALITAS.COM, PROBOLINGGO – Hutang Tak Kunjung di Bayar, Korbanpun Mendapatkan Ancaman Dari Orang Tak di Kenal. Perwakilan dari petani bawang merah yang berada di Ngantang di wakili oleh YULINDA dan ITA adalah orang yg mengirim bawang merah kepada sdr H. BAHRI yang beralamatkan di Jl. KH. Ahmad Dahlan, Kel. Kebon Sari Wetan (dekat dengan pegadaian Jupri) Probolinggo, proses pengiriman dan transaksi awalnya pun berjalan dengan lancar Ita awal mula mengiring bawang merah satu pik up dan langsung d bayar cas oleh H. Bahri pada waktu itu.

Yulinda menceritan kronologisnya kepada awak media bahwa

“Saudara H. Bahri kembali telpon ke mbak Ita dan menanyakan barang Bawang Merah jenis Bali kebetulan barang pada waktu itu ready terus langsung di kirim dan cocok, selang dua hari minta di kirim satu truk dan barang yang di kirim pun dalam kondisi bagus dan kering. Setelah barang di kirim ke H. Bahri barang sampai langsung di bayar cas nyampek d situ besoknya saya tanyakan uang nya kok belum di kirim dan besoknya lagi saya datangi ke Probolinggo untuk meminta uang pembayaran bawang merah yang sudah di kirim satu truk dengan sejumblah 111 karung dengan berat 6.257 kg x 14.500 = Rp. 90.726.500 dan saya di kasih 15 jt yang 10 jt di tranfer dan 5 jt di kasih cas dan sisanya akan di bayar kalau barang udah nyampek di MEDAN dan klu barang udah habis,” ujar Yulinda Tan pada Senin (30-08-2021)

“Lebaran saya datang lagi ke probolinggo untuk meminta kekurang uang pembayaran nya dan beliau tidak mau membayar dengan alasan barangnya busuk,” terangnya

“Setelah saya mintai bukti klu memang barangnya busuk beliau tidak dapat memberikan bukti kalau memang benar-benar bawang merahnya busuk dan akhirnya saya pun pulang dengan tangan kosong dan rasa kecewa tentunya sampai sekarang pun belumm ada itikad baiknya untuk membayar kekurangannya,” keluh Yulinda dengan nada kesal.

Tak hanya sampai disitu, Yulinda menjelaskan bahwa selain tidak adanya etikad baik saja dari sdr. H. Bahri untuk mebayar hutang, ia juga mendapatkan ancaman dari orang yang tak kenal ketika ia terakhir kali menyambangi rumah H. Bahri di Probolinggo.

“Saya kembali mendatangi rumah H.Bahri di Probolinggo, dan bukan H. Bahri yang saya temui melainkan sang istrinya dan saya tanyakan keberadaan H.Bahri , untuk meminta kekurangan uang pembayaran bawang merahnya istri beliau bilang kalau H.Bahri sakit dan tidak ada di rumah beliau ada d Banyuwangi dan istrinya pun mau pergi untuk menjemput suaminya,” terang Yulinda

“Saya pun tidak putus asa, saya tungguin di depan rumahnya sampai larut malang tiba-tiba ada sepeda yg berhenti dan menghampiri saya dan mengancam saya karena saya merasa terancam akhirnya saya langsung bergegas ke polres setempat untuk meminta perlindungan,” pungkasnya

Yulinda berharap kepada sdr. H. Bahri untuk segera lakukan pembayaran atas sisa bawang merah yang dipesanya, dan kalau memamng tidak ada etikad baiknya untuk menghubungi atau melunasi hutangnya maka Yulinda akan membawa kasus ini untuk diproses secara hukum. (Yulinda Tan)